"Selamat Tahun Baru 2012 M."

Rabu, 24 Agustus 2011

Segenap Personil 
SMK As-Sulaimaniyyah Cianjur 
mengucapkan :

--MOCHIcam--
Selengkapnya..

Selasa, 02 Agustus 2011

7 Hadits Palsu Seputar Ramadhan

Setiap Ramadhan, para penceramah mendapat tambahan kesibukan. Mereka diundang ke berbagai tempat untuk berceramah seputar puasa dan Ramadhan. Agar ceramahnya memiliki bobot ilmiah, mereka banyak mengutip dan menguraikan maksud ayat-ayat Alquran, Hadis atau kata-kata hikmah para ulama. Hadits-hadits yang mereka sampaikan bervariasi kualitasnya, ada yang shahih, hasan, dhaif, bahkan ada yang sangat dhaif sekali, yaitu hadits-hadits yang dikategorikan sebagai maudhu, matruk, munkar, dsb.
Untuk mengetahui hadis palsu berkaitan dengan Ramadhan, berikut akan dituliskan minimal tujuh hadits maudhu (palsu) atau matruk (semi palsu) agar dapat diketahui kepalsuannya, sehingga tidak disebut-sebut lagi dalam ceramah-ceramah Ramadhan.
Hal itu mengingat ada Hadis Nabi SAW: "Siapa yang meriwayatkan hadits dariku sedangkan dia tahu bahwa hadits itu dusta, maka dia termasuk salah satu dari para pendusta" (HR Ibn Majah). Dalam Shahih Bukhari juga disebutkan bahwa Nabi SAW besabda: :Orang yang sengaja mendustakan aku, siap-siaplah ia untuk masuk neraka".
1.   Ramadhan diawali rahmat
Hadits ini selengkapnya seperti yang populer di masyarakat adalah: Bulan Ramadhan diawali rahmat, tengahnya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari neraka.
Hadits tersebut diriwayatkan al-Uqaili, Ibn Adiy, al-Khatib al-Baghdadi, al-Dailami, dan Ibn Asakir. Menurut Syeikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, hadits ini nilainya munkar, yaitu hadits yang di dalam sanadnya terdapat rawi yang parah kekuatan hafalannya, pelupa, atau sering melakukan maksiat (fasiq).
Hadits munkar adalah termasuk hadits yang dikategorikan sangat lemah dan tidak bisa dijadikan hujjah. Ia menempati ranking ketiga dalam urutan hadis-hadis yang paling parah kedhaifannya sesudah hadits matruk (semi palsu) dan maudhu (palsu).
Sumber kelemahan hadits ini adalah adanya dua orang rawi dalam sanadnya, masing-masing bernama Sallam bin Sawwar dan Maslamah bin al- Shalt. Menurut kritikus hadis Ibnu Adiy (w. 365 H), Sallam bin Sawwar (Sallam bin Sulaiman bin Sawwar) adalah munkar al-Hadis.
Selengkapnya..
Text Back Link Exchange